KOMPAS.com — Lagi-lagi layanan Street View di Google Map menuai masalah. Seorang perempuan Jepang menggugat raksasa internet tersebut gara-gara foto jemuran pakaian dalamnya di depan apartemen tampil di peta. Tidak terlalu besar sih, Google hanya digugat 600.000 yen atau sekitar Rp 69 juta.
Gambar tersebut diambil kendaraan Google Street View yang lewat di depan apartemennya. Seperti dilansir surat kabar lokal Mainichi, gambar tersebut menyebabkan stres dan tekanan psikologis yang sangat mendalam.
"Saya diliputi ketakutan sehingga merasa diincar sebagai target kejahatan seksual," kata perempuan tersebut dalam sidang pertamanya di Fukuoka pekan lalu. Bahkan karena terus dibayangi ketakutan, perempuan tersebut terpaksa keluar dari perusahaannya dan pindah tempat tinggal.
Dalam gugatannya, ia menyatakan bahwa sejak melihat gantungan baju dalamnya menyebar di internet, penyakit obsessive-compulsive disorder pada dirinya semakin parah. Ia juga menjadi takut karena merasa bahwa segala hal pribadi yang dilakukannya dimata-matai.
Google sendiri langsung menanggapi serius gugatan tersebut. Bahkan, foto tersebut langsung dihapus saat perempuan Jepang itu mengajukan gugatan ke pengadilan pada Oktober yang lalu. Namun, ibarat nasi sudah menjadi bubur, perempuan itu telanjur merasa menjadi korban.
"Saya dapat memahami bahwa itu hanyalah sebuah foto. Namun, menampilkan foto pakaian dalamnya, yang sedang dijemur di luar rumahnya, adalah perbuatan yang jelas salah," ujar perempuan itu.
Sumber: tekno.kompas.com
Gambar tersebut diambil kendaraan Google Street View yang lewat di depan apartemennya. Seperti dilansir surat kabar lokal Mainichi, gambar tersebut menyebabkan stres dan tekanan psikologis yang sangat mendalam.
"Saya diliputi ketakutan sehingga merasa diincar sebagai target kejahatan seksual," kata perempuan tersebut dalam sidang pertamanya di Fukuoka pekan lalu. Bahkan karena terus dibayangi ketakutan, perempuan tersebut terpaksa keluar dari perusahaannya dan pindah tempat tinggal.
Dalam gugatannya, ia menyatakan bahwa sejak melihat gantungan baju dalamnya menyebar di internet, penyakit obsessive-compulsive disorder pada dirinya semakin parah. Ia juga menjadi takut karena merasa bahwa segala hal pribadi yang dilakukannya dimata-matai.
Google sendiri langsung menanggapi serius gugatan tersebut. Bahkan, foto tersebut langsung dihapus saat perempuan Jepang itu mengajukan gugatan ke pengadilan pada Oktober yang lalu. Namun, ibarat nasi sudah menjadi bubur, perempuan itu telanjur merasa menjadi korban.
"Saya dapat memahami bahwa itu hanyalah sebuah foto. Namun, menampilkan foto pakaian dalamnya, yang sedang dijemur di luar rumahnya, adalah perbuatan yang jelas salah," ujar perempuan itu.
Sumber: tekno.kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar
Makasih sudah berkunjung!
Blog ini saya buat dofollow sob, jadi silahkan berkomentar!
Maaf kalo ada salah-salah kata atau ada artikel yang gak jelas..hehe. Saya mohon jangan tinggalin komentar spam ya sob :), Sobat-sobat semua adalah segalanya bagi saya untuk membangun blog ini! Dan maaf kalo komentar spam akan saya hapus / tidak akan saya tampilkan.